PERHATIAN !!!

Cerita-cerita yang ada di dalam blog ini adalah hasil karya yang perlu dihargai.. Karena itu jika anda ingin meng-copypaste cerita-cerita ini, harap menyertakan linkback ke blog ini. Terima kasih.

Friday, August 6, 2010

Story By Reader : As Your Wish "Destiny Love Series" (Part 2)



     Aku mulai mencari pegangan hidup yang bisa membuatku bahagia dan yang bisa membuatku merasa dibutuhkan.. Dan aku menemukan 1 hal.. Lelaki itu. Jika kamu memang benar-benar nyata, datanglah padaku sekarang dan tolonglah aku keluar dari mimpi buruk ini.
     “Tolong aku, Xui Lei…” Aku sudah tidak tahu lagi apa yang kukatakan.. Kalau dipikir-pikir siapa Xui Lei? Nama yang kuucapkan secara spontan.

     Kutunggu selama 1 jam dan dia tidak juga datang.. 2 jam, aku masih terus berharap.. 3 jam, aku sudah mulai lelah menunggu.. Dan setelah total 4 jam, aku menyerah. Ternyata dia hanyalah khayalanku. Tak lebih dari sekedar omong kosong belaka.
     “Inikah hidup yang kau berikan padaku, Tuhan?” Bisikku. Aku mulai merasakan perasaan yang aneh yang menekan dadaku. Tak terasa sakit.. Tetapi terasa aneh. Bagaikan warna yang tercampur aduk dan berputar-putar. Aku mulai merasa ingin tertawa. Apa aku mulai gila? Keinginan untuk tertawa sekeras-kerasnya muncul disaat seperti ini.. Ketika aku diberitahukan kenyataan bahwa kata-kata sayang, persahabatan dan kepedulian yang diucapkan oleh 2 orang yang terpenting dalam hidupku adalah kebohongan semata.. Perasaan aneh itu menguat di dadaku dan keinginan untuk tertawa muncul kembali dengan kekuatan yang dahsyat.
     Jika aku memang sudah mulai gila, itu bagus.. Setidaknya aku bisa melarikan diri dari semua kenyataan yang kejam ini.. Kesadaranku menipis dan akupun kembali tertidur.

     3 Hari Kemudian...

     Penyelamatku tiba.. Polisi mendobrak pintu ruangan ini dan mendapatiku berbaring lemah karena tidak mau makan. Aku tidak tahu dan tidak mau tahu bagaimana mereka bisa sampai ke tempat ini. Dan akhirnya aku tidak tahu alasan Ai dan Siya menculikku, ”Mungkin karena uang” Begitu pikirku.
     Singkat cerita, Siya dan Ai ditangkap dan aku masuk rumah sakit. Tentu saja orang tuaku sama sekali tidak menjengukku. Yang ada hanyalah teman-teman dan guru yang sesekali datang dan kusambut dengan wajah ceria dan perasaan aneh yang tak kunjung hilang itu.

     1 minggu setelahnya, aku pulang kerumah..

     Aku menaiki mobil dan duduk sambil menyanyikan lagu yang kudengar dari earphoneku. Aku selalu menyibukkan diri agar waktuku untuk berpikir tidak ada. Karena kalau aku berpikir, perasaan aneh yang menggantung lemah di dadaku akan menguat dan aku akan kembali memikirkan Ai dan Siya beserta kebohongan-kebohongan mereka.
     Di depan rumah berdiri ibuku yang kelihatannya sudah cukup lama menunggu kedatanganku, “Apa kejadian ini membuatnya merasa perlu memperhatikanku lagi seperti dulu” Pikirku berharap. Aku turun dan berdiri dihadapan ibu “Apa kabar, bu?”
     “Baik” Jawabnya singkat lalu masuk kedalam rumah. Aku mengikutinya. Ia terus berjalan dan akhirnya berhenti setelah kami masuk ke ruang kerjanya.
     Ia lalu berbalik dan aku bertanya “Sebenarnya ada pe...”

     Plak!!!

     Pipiku terasa sakit. Kenapa?! Kenapa aku ditampar?! Aku tidak mengerti apa salahku.
     “Kenapa kamu membuat masalah disaat seperti ini? Apa kamu tahu tadi ibu sedang menghadiri meeting yang sangat penting bagi perusahaan dan bagi kita sendiri?”

     Aku mendengar perkataan ibu dengan seksama. Aku dimarahi karena aku diculik.. Itu kesimpulan yang kudapatkan. Tubuhku lemas.. Tenaga meninggalkan tubuhku. Anehnya, perasaan yang aneh itu tidak datang.. Padahal seharusnya perasaan itu datang mengingat aku dimarahi seperti ini oleh ibuku.
     “Apa kau dengar apa yang ibu katakan?”
     “Maaf, aku sedang melamun tadi. Bisakah ibu mengulanginya lagi?”
     “Dengar baik-baik! Lain kali kamu tidak boleh lengah lagi! Jangan sampai kamu menyusahkan ibu lagi. Ibu tidak peduli dengan ayahmu, tapi jangan menyusahkan ibu! Dan satu lagi, ibu mau kamu belajar seperti dulu. Ibu tahu kalau kamu tidak pernah belajar lagi. Itu sangat memalukan keluarga kita. Kamu mengerti?!”

     Tubuhku serasa membeku. Lalu aku berbicara dengan mulut yang kaku ”Ini bukan salah..”
     “Ini salahmu. Kalau saja kamu tidak terlalu dekat dengan orang-orang itu, kamu tidak akan semudah ini diculik”
     “Ini salahku?” Ulangku menundukkan kepala. Dalam pikiranku terbayang sebuah gerbang besar yang terbuka lebar.
     “Ya” Grak.. Pintu gerbang itu sedikit bergerak menutup.
     “Apa ibu membenci diriku yang sekarang?” Aku mengepalkan tanganku keras-keras.
     “Bagaimana ibu bisa menyukai kamu kalau tingkahmu seperti ini?” Grak..
     Aku mempererat kepalan tanganku “Ibu menyukai aku yang dulu?”
     “Tentu saja. Ibu sudah katakan kalau ibu mau kamu kembali seperti dulu”
     “Mengapa?”Aku ingin memastikan apa yang dulu kupikirkan.
     “Dulu kamu adalah anak yang dapat kubanggakan dan menunjang image keluarga”
     “Tak bisakah ibu menyukai diriku apa adanya? Tanpa melihat apakah aku berguna atau tidak?”
     “Kamu ada untuk itu..” Grak.. Pintu gerbang itu semakin menutup.

     Ternyata perkiraanku benar. Dulu aku belajar agar bisa mendapatkan pujian darinya. Tapi kemudian aku menyadari bahwa cintanya adalah palsu belaka. Lalu aku kehilangan minat untuk belajar dan apapun yang dapat membuatnya bangga. Awalnya, aku memalingkan wajah dari kenyataan dan menghibur diri dengan berpikir ibuku sibuk dan menjadi seperti ayahku. Tapi sekarang kenyataan memaksaku untuk melihatnya. Melihat kenyataan bahwa ibuku yang kusayangi ternyata hanya menggunakanku sebagai bidaknya. Tidak ada ruang di dalam hatinya untukku.
     Kepalan tanganku mengendur “Apa ibu ingin aku menjadi seperti dulu lagi apapun resikonya? Apapun yang terjadi padaku?”
     “Selama tidak menyusahkan, YA.” Aku tidak merasakan apa-apa saat mendengarnya “Bukankah sudah kukatakan kalau itu memang tugasmu? Ibu harus pergi sekarang.” Ia berjalan pergi melewatiku.
     “As Your Wish, Mom..” Bisikku.

     Kini aku sadar bahwa aku tidak memiliki apapun, dulu maupun sekarang. Ibu yang menyayangiku, teman yang selalu mendukungku dan pengurus yang selalu berada di sisiku dengan tangannya yang menentramkan semuanya palsu. Inilah hidupku. Sekarang aku mengerti.. Inilah hidup dan takdirku.. Dengan membuang segala emosi yang mengganggu kehidupanku dan memikirkan segalanya secara rasional tanpa terganggu hal yang bersifat emosional. Bahkan, seseorang yang kubayangkan akan datang menjemputku dan akan selalu menemaniku, hanyalah khayalan semata. Itu tak lebih dari imanjinasi seorang manusia yang tidak dibutuhkan.

     “Terima kasih ibu.. Terima kasih Siya.. Dan terima kasih Ai.. Pada akhirnya kalian telah membantuku hingga akhir. Terima kasih karena telah menunjukkan jalan untukku” Ujarku tersenyum sedih..Untuk terakhir kalinya.

     Blam... Gerbang itu tertutup sepenuhnya..

     5 Tahun Kemudian...

     Kini aku sudah berusia 20 tahun dan menjalani hidup yang baik. Aku kuliah di `Harvard Bussiness School` di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Aku populer disini. Bagaimana tidak? Aku kaya, baik hati, serba bisa, dan cantik. Aku sangat mengetahui kelebihan dan kekuranganku. Jadi, aku bisa menonjolkan kelebihanku dan menutupi kelemahanku dari orang-orang.
     Sekarang aku telah menjadi direktur utama di setiap perusahaan keluargaku menggantikan orang tua ku yang telah meninggal. Apalagi aku terbukti mampu dalam menjalankan bisnis skala internasional ini. Sementara orangtuaku.. Yaah, ayahku meninggal di rumah sakit 3 tahun yang lalu karena kecelakaan lalu lintas sementara ibuku bunuh diri. Sebenarnya bisa dibilang dia bunuh diri karena aku. Aku yang mulai terlibat dalam perusahaan 3 tahun yang lalu saat ayahku meninggal mengambil alih posisi sebagai direktur utama setahun yang lalu. Sulit memang.. Untung saja waktu itu aku sudah berkecimpung dalam dunia bisnis selama 2 tahun. Memang baru sebentar, tapi aku telah membuktikan bahwa aku lebih daripada mampu dalam mengkoordinir pekerja dan menyelesaikan proyek-proyek yang diberikan kepadaku. Aku lalu naik menjadi wakil direktur utama ibuku lalu mengambil alih perusahaan.
     Aku masih ingat dengan jelas hari itu. Hari Rabu, 13 April 2008, saat meeting antar jajaran atas dalam perusahaan akan diadakan
     “Apa-apaan ini?!” Teriak ibuku ketika melihatku berjalan masuk mendahuluinya dan duduk di kursi direktur.
     Aku tersenyum “Bukankah ini semua sudah jelas? Aku telah mengambil alih seluruh saham-saham yang kau miliki dan menjadi pemilik sah perusahaan”
     “Omong kosong!! Mereka tidak akan menerima anak muda yang belum mengenal dunia sepertimu memimpin mereka!!”
     “Oh ya?” Senyuman yang kupasang di wajahku menghilang sepenuhnya, “Mari kita buktikan” Lanjutku melambaikan tanganku kearah para petinggi perusahaan.

     Ibuku mematung dengan ekspresi yang semakin lama semakin ngeri di depanku saat para petinggi perusahaan yang berjumlah 12 orang itu berjalan mengelilingiku dan kursi yang kududuki.
     “Lihatkan? Siapa yang mereka pilih.”
     “Kenapa?! Lelucon apa sebenarnya yang kalian mainkan ini, hah?!”
     “Lelucon?” Tanyaku. ”Oyamada-san, jelaskan keputusan kalian padanya.” Perintahku ke salah satu petinggi.
     “Baik, direktur” Jawabnya lalu berpaling ke ibuku “Maaf sekali, Sachiko-san.. Tapi kami menemukan bahwa cara kerja direktur Saki jauh lebih baik dan efisien daripada anda. Apalagi, kenyataan bahwa dia bahkan bisa mengambil seluruh saham anda tepat di bawah hidung anda membuat kami merasa yakin sepenuhnya untuk memilihnya. Bagaimanapun, kami hanya memikirkan yang terbaik bagi perusahaan ini”

     Plok... Plok... Plok... Aku bertepuk tangan “Terima kasih, Oyamada-san atas penjelasannya yang to the point.”
     “Terima kasih direktur.”
     “BOHONG!!! BOHONG!!! BOHONG!!!!” Teriak ibuku histeris.
     “Sungguh pemandangan yang tidak menyenangkan dari mantan direktur yang kita hormati.”
     “BOHONG!!! INI TIDAK MUNGKIN!!! INI TIDAK MUNGKIN!!!!!!!” Teriaknya makin histeris.
     “Bawa dia keluar” Bisa kurasakan suaraku berubah sedingin es.

     Lalu mereka menyeret ibuku yang masih saja berteriak-teriak histeris keluar.

     “Nah, terima kasih atas dukungan anda semua untuk hal ini. Silahkan kebali ke tempat masing-masing” Setelah mereka semua duduk, “Aku yakin akan ada banyak perubahan dalam sistem kerja dan lainnya dalam perusahaan ini. Kuharap kalian membantuku dengan sepenuh hati dan upaya kalian karena aku pasti akan membawa perusahaan ini jauh kedepan dari sekarang”
     “Ya.” Mereka semua menjawab dengan hormat.
     Aku tersenyum “Mari kita mulai meeting pertamaku sebagai direktur utama ini”

     Kenanganku kuhentikan sampai disitu..
     “Kenangan yang indah” Komentarku dalam hati.

     Sekarang, setahun setelah itu, aku dapat membuktikan bahwa ucapanku bukan omong kosong. Aku berhasil memajukan Takamura Company. Contohnya saja, profit kami meningkat sampai 200% dan merambah ke seluruh dunia dengan menempati posisi ke-2 dari 3 perusahaan top dunia. Dan aku yakin, sebentar lagi, kami pasti akan menempati urutan pertama.
     Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dari belakang “Hei, kenapa bengong disini?” Ternyata dia temanku, Ai, tentu saja bukan Ai yang mengkhianatiku dulu. Ini hanyalah orang yang bernama sama dengannya. Ai tidak mungkin bisa bersamaku disini karena aku telah menyewa orang untuk meculik mereka (Ai dan tentu saja Siya) sebulan yang lalu saat mereka baru keluar dari penjara dan membunuh mereka dengan tanganku sendiri. Wajah ketakutan mereka saat aku bercerita mengenai kisah hidupku setelah pengkhianatan mereka membuatku sangat puas. Dan ketika aku akan menggorok leher mereka dengan senyumanku yang paling menarik, mereka berteriak “MONSTER!!!” padaku.
     'Heh, I wonder who the monster here.. If I am a monster, then who are they? The one who create this monster?' Sambil berpikir demikian, aku berjalan kearah kampus bersama temanku, Ai.

As Your Wish
-END-

29 comments:

  1. Lica lupa kasih Readmore nih hehehehe

    ReplyDelete
  2. @andika : upss... iya... hehe. -n,n-a
    udh dikasih readmorenya... thx bro.. :)

    ReplyDelete
  3. krg ngerti aq ma jalan crita cinta ny lic

    ne crita ny ttg si saki yg jd monster
    tp crita cinta ny yg gmna lic?

    ReplyDelete
  4. Lica,mna lovenya?kok serem gt tumben endingnya?

    ReplyDelete
  5. haha. Tunggu all.. Masih ada seri2 lainnya.. -n,n-

    ReplyDelete
  6. emg blm ada, ntar di akhir2 br muncul cintanya.. Wkwkwk! Sabar ya guys.. -n,n-v

    ReplyDelete
  7. meski blm ending, tp dari 2 cerita ini sudah bisa diambil pelajaran berharga.
    Emm.. Ntar aja ceramahnya. Kerja dulu..
    Nice lica..

    ReplyDelete
  8. Wah, tadi pas lg baca blognya enigma, tiba2 nyasar ke blog ini.. XD

    ternyata blog ini bagus juga..
    -kagum-


    nggak nyangka ternyata Saki kejam juga.. Endingnya bagus.. Rada mengejutkan jg..

    ReplyDelete
  9. Cerita CINTA tanpa CINTA
    =.="

    ReplyDelete
  10. hahaha. Sabar bro, msh ada seri 2 dan seri 3 nya.. Jd cinta2annya ntar terakhir.. Hehe

    ReplyDelete
  11. halo Lica, lama tak menyapa dirimu ^_^:

    1.kejam : posting baru ny lumayan lama, tp krn ud d posting gpp..

    2."Ai tidak mungkin bisa bersamaku disini karena aku telah menyewa orang untuk meculik mereka (Ai dan tentu saja Siya) sebulan yang lalu saat mereka baru keluar dari penjara dan membunuh mereka dengan tanganku sendiri."

    haye...pemeran utamany ud dpt predikat killer..^_^

    di tunggu seri berikutnya


    "never let a mistery just be a mistery"

    ENIGMA n' LICA LOVER

    ReplyDelete
  12. @ENIGMA n' LICA LOVER : hehe. Kejam ya.. Lucu ni, blogger love story dpt predikat kejam.. Bukan romantis ato lain2.. Hehe :P
    tp thx ya, udh setia nunggu cerita2 di blog sy.. Hehe -n,n-v

    ReplyDelete
  13. Hehe. memang kisah yang cukup tragis. Ditunggu kelanjutannya.

    ReplyDelete
  14. *cepty* eh, seri pertama dan kedua kok gak terlalu singkron ya? ato aku aja yang rada telmi. gak tau juga ya. . . tapi secara keseluruhan, lica baru bikin plot yang berani, apa di seri ketiga bakal ada kejutan?

    ReplyDelete
  15. haha. Ini bukan karangan sy. Yg buat tuh temen sy. Namanya ada di paling bawah cerita. Klo cerita sy, 2 bulan lg mungkin.. Hehe
    thx 4 visit sis cepty.. -n,n-v

    ReplyDelete
  16. ini maksudnya apa ? kok jadi agak horor 0_____0

    ReplyDelete
  17. hehe. Berarti ini horror love story.. Hehe

    ReplyDelete
  18. Myhead 5012 said :

    haha...

    Horeeeee.... akhirnya saya mampir juga ke blognya Lica...

    ceritanya belum siap tapi kereeen...

    keep posting sis...

    haha...

    Myhead 5012

    ReplyDelete
  19. Aku mau tukeran link nih.. Plis konfirm di sini.. Nti banner 400px akan aku pajang di sini.. Thx B4..

    ReplyDelete
  20. @Myhead 5012 : thx 4 visit.. Sy akn brusaha buat cerita yg lbh bgs lg! -n,n-v

    ReplyDelete
  21. @_h0n_X : sy ga ngerti bro.. Tggu ya, sy nnt ol lewat komp dlu.. Hehe

    ReplyDelete
  22. Maksudnya aku ngajak tukeran link gitu.. Kalo bersedia, plis konfirm di alamat ini (http://onixroom.blogspot.com/p/contact-me.html), ntar banner ukuran 400px punya kamu akan saya pajang di sini (http://onixroom.blogspot.com/p/friends.html).. Gitu.. Ok, ditunggu respon terbaiknya..

    ReplyDelete
  23. @_h0n_X : Ok bro. Tapi saya belum punya banner. Pasang link saya saja dulu ya. Link kamu sudah saya pasang -n,n-

    ReplyDelete
  24. Udah aku bikinkan bannernya dan aku pajang di sini,, Check it Out!!! Okay.. Thx B4..

    ReplyDelete
  25. ohh...
    cerita sadis nih...
    bagaimanapun juga, cinta itu kadang akan terasa pahit... seperti kisah cinta yang satu ini... ya... kita juga bisa berbagi cinta dan menaruh kepercayaan pada keluarga atau sahabat kan??.. tapi sayangnya semuanya palsu ya.. sadis ih...
    oh ya.. sayang xiu leinya nggak ada... :(

    ttd.. si pengagum...:)

    ReplyDelete