PERHATIAN !!!

Cerita-cerita yang ada di dalam blog ini adalah hasil karya yang perlu dihargai.. Karena itu jika anda ingin meng-copypaste cerita-cerita ini, harap menyertakan linkback ke blog ini. Terima kasih.

Friday, March 19, 2010

That's Why I Love You




Perjumpaan kami berawal dari kesalahannya yang mengira aku adalah salah satu kru dalam acara TV yang ia bintangi. Saat itu, tiba-tiba saja dia datang dan memarahiku karena kesalahan kecil seseorang yang salah mengatur sound system yang dia gunakan saat dia bernyanyi. Padahal, aku hanyalah seorang gadis yang sedang menemani kakak laki-lakiku yang menjadi fotografer di gedung yang sama.
Aku sangat terkejut dan kesal karena dimarahi tanpa alasan yang jelas. Setelah kru lain menjelaskan bahwa aku bukanlah orang yang dimaksud, dia pun segera meminta maaf dan akan menebus kesalahannya. Saat itu, aku langsung berkata kalau aku ingin ditraktir makan olehnya! Wajahnya sedikit terkejut, dan dia pun menyetujuinya. Dia memintaku untuk menunggu hingga ia selesai rekaman.
Dan…. Oh ya, aku lupa memperkenalkan diriku. Namaku Sayuri, siswi kelas 2 SMA. Lelaki yang memarahiku tadi adalah seorang penyanyi dan artis tampan yang sedang naik daun.  Namanya Sou. Sebenarnya, aku adalah penggemar beratnya. Alasanku ikut dengan kakak pun karena aku tahu tempat rekaman mereka sama, dan aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin dekat dengannya, karena dia adalah idola yang tidak memiliki gossip-gossip yang buruk. Dan menurutku, dia adalah orang yang baik. Buktinya, dia sampai rela repot-repot mentraktirku walaupun tahu dirinya sangat sibuk dan pasti dia sangat kelelahan.
Akhirnya rekaman selesai, para kru telah keluar dari gedung dan bersiap untuk pulang. Sou adalah orang yang terakhir keluar dari gedung itu. Kemudian dia menghampiriku yang sedang duduk di bangku taman.

Sou      : “Kenapa kau menunggu diluar? Apa kau tidak kedinginan?”
Aku     : “Tidak, aku takut kau marahi lagi.” (dengan nada bercanda)
Sou      : “Haha! Ya, aku minta maaf soal itu.”
Aku     : “Tidak apa. Oh ya, mau kemana kita?”
Sou      : “Kupikir kau yang menentukan tempatnya? Aku tidak tahu rumah makan yang enak di sekitar sini.”
Aku     : “Baiklah. Aku yang akan menentukan tempatnya.”

Akhirnya aku yang menentukan tempat dimana kita akan makan. Aku membawanya ke kedai ramen kesukaanku. Karena hanya itu tempat yang terpikirkan olehku dan kebetulan juga aku sedang ingin makan ramen. Lumayan, makan ramen enak dan gratis pula. Hehehe….
Dalam perjalanan menuju kedai ramen….

Sou      : “Aku tak menyangka kau mengajakku makan.”
Aku     : “Ya, habis aku lapar sekali. Hahaha! Kenapa memangnya?”
Sou      : “Tidak, kupikir kau akan mengajakku kencan atau berfoto denganku atau apalah. Seperti yang biasa dilakukan oleh pengemar-penggemarku. Eh, lewat sini bukan?”
Aku     : “Oh…. Aku tak tertarik dengan tanda-tanganmu.” (bohong! Aku sangat, sangat tertarik untuk berfoto dengannya!) “Ya, lurus saja.”
Sou      : “Hahaha! Baguslah, jadi aku tak perlu sungkan lagi denganmu. Karma kau bukan penggemarku.”
Aku     : “Ya, biasa sajalah kalau kau sedang bersama denganku. Ini dia tempatnya”

Mereka pun berhenti di depan kedai ramen itu, dan masuk ke dalam. Sayuri memesan ramen special untuk mereka berdua. Dan selama menunggu pesanan tiba….

Sou      : “Baru kali ini aku ke tempat seperti ini….” (dengan wajah terpana)
Aku     : “Hahaha! Sudah kuduga kau tak pernah ke tempat seperti ini sebelumnya. Apa kau tak suka?”
Sou      : “Tidak, aku hanya berpikir kau akan mengajakku ke restoran-restoran bintang lima seperti gadis-gadis lainnya.”
Aku     : “Yah…. Aku tak suka pergi ke tempat-tempat ‘mewah’ seperti itu. Walaupun kakakku sering mengajakku, aku tetap tidak terbiasa dengan suasananya.”

Setelah sedikit bercakap-cakap, pesanan kami tiba.

Aku     : “Aku yakin, kau akan suka dengan ramen ini.”
Sou      : “Yah…. Selamat makan.”

Tak diduga, Sou makan dengan lahap sekali. Bahkan dia menambah semangkuk ramen lagi! Ternyata, porsi makannya banyak juga….

Aku     : “Wow! Kalau kau menambah 1 porsi lagi, aku pasti akan mempublikasikannya ke media.”
Sou      : “Hahaha! Aku tak dapat menahannya. Ramen ini enak sekali!”
Aku     : “Benar apa kataku. Ini adalah kedai ramen favoritku.”

Selesai makan, kami pun segera pulang. Sou mengantarku ke rumah, dan sebelum dia pergi dia berkata bahwa dia senang sekali hari ini. Aku juga berterima kasih untuk traktirannya. Dan dia pun pulang.
Di rumah, kakakku menanyakan apa saja yang kulakukan bersama sang artis itu tadi. Aku hanya menjawab kalau kita makan ramen bersama. Aku segera masuk ke kamarku dan tidur, karena besok aku harus sekolah.
Besoknya di sekolah, ada sebuah sedan yang terparkir di gerbang sekolahku saat aku akan pulang. Tiba-tiba, dari dalam mobil itu ada yang memanggilku. Kulihat, ternyata dia adalah Sou. Dia menyuruhku untuk masuk ke dalam, akupun masuk. Kemudian dalam perjalanan aku bertanya apa yang akan dia lakukan? Dia berkata ‘Kau akan tahu nanti’.
Kira-kira setengah jam berlalu, kami tiba di sebuah taman bermain yang terkenal di daerah aku tinggal.

Aku     : “Mau apa kita kesini? Kau mau rekaman untuk video klip terbarumu?”
Sou      : “Bodoh! Tentu saja kita akan bersenang-senang disini! Kebetulan hari ini jadwalku tidak terlalu padat. Ayo, kita masuk.”

Aku masuk ke dalam taman bermain bersama Sou yang sedang menyamar karena tidak ingin ketahuan oleh papparazi. Kami bermain banyak wahana disana. Disini aku tahu kalau ternyata dia suka sekali bermain Jet Coaster. Dan ternyata dia belum pernah sekalipun pergi ke taman ria bersama seorang gadis.
Kami bermain hingga matahari terbenam. Saat akan pulang, dia memberikan boneka maskot taman ria ini untukku. Katanya untuk kenang-kenangan aku bisa pergi bersama artis. Huh, dasar sombong!
Dia mengantarku pulang. Sebelum aku masuk ke rumah, dia menanyakan nomorku. Katanya supaya tidak sulit untuk menghubungiku kalau dia ingin jalan-jalan seperti tadi. (aku merasa seperti baby-sitternya yang selalu menemani dia bermain)
Sejak saat itu, kami sering bertemu kalau dia tidak sibuk dan bermain. Entah jalan-jalan ke pantai, atau mencari tempat-tempat yang menjual makanan-makanan yang enak dan sebagainya. Kami juga sering ber-SMS atau kadang dia meneleponku. Walaupun dia menelepon tengah malam, saat dia selesai rekaman. Kami menjadi sahabat yang baik. Dia pernah berkata padaku kalau dia sedang menciptakan sebuah lagu. Lagu ini berbeda dengan lagu-lagu yang pernah dia nyanyikan. Dia yakin, lagu ini akan menjadi hits.
Suatu hari, dia datang ke rumahku. Dia mengajakku kencan, dan akupun menyetujuinya. Kami berjalan ke taman dekat rumahku dan duduk di sebuah ayunan. Dan kami melihat matahari terbenam yang indah sekali. Kemudian dia berkata kepadaku….

Sou      : “Aku sudah menyelesaikan lagu ciptaanku.”
Aku     : “Oh ya? Kapan kau akan mengeluarkan albumnya? Aku ingin segera mendengarnya.”
Sou      : “Tidak. Aku memutuskan kau orang pertama yang mendengarnya.”

Kemudian dia berdiri di hadapanku dan bernyanyi dengan suaranya yang amat sangat merdu. Lirik lagunya :
“Why I love You?
Why I want You to be mine?
Why I want You to be here, with me forever?
And,
Why You never know my feeling for You?
I always show You how much I love you.
I always show You how I am.
I always want You to smile.
I always want You to be mine.
I love You…. Deeply in love with You….”

Air mataku mengalir ketika mendengarnya bernyanyi dengan penuh perasaan. Ini adalah lagu cinta terindah yang pernah kudengar. Dia seolah bernyanyi di atas panggung yang di terangi oleh matahari terbenam yang indah. Dia terlihat sangat bercahaya. Selesai bernyanyi, dia kemudian berlutut di hadapanku.

Sou      : “Bagaimana lagunya?”
Aku     : “Indah! Sangat, sangat indah! Aku sampai menangis!!” (sambil bertepuk tangan)
Sou      : “Terima kasih. Lagu ini sebenarnya ingin kuperdengarkan kepada seorang gadis yang istimewa.”
Aku     : “Oh ya? Lalu, mengapa kau katakan aku yang jadi pendengar pertamamu? Bukan gadis itu?”
Sou      : “Kau masih belum mengerti ya….”

Tiba-tiba dia menggenggam tanganku dan menatapku lekat-lekat.

Sou      : “Gadis itu adalah kau!”
Aku     : (sangat terkejut) “A…. Aku?”
Sou      : “Ya, aku suka padamu. Kau bagaimana?”
Aku     : “Ba…. Bagaimana apanya?”
Sou      : “Perasaanmu padaku. Apa kau juga menyukaiku?”
Aku     : (berusaha untuk tenang dan menjawab….) “Ya, aku juga menyukaimu.”

Dan Sou tersenyum dan memelukku. Kemudian dia mengantarkanku pulang. Sebelum aku masuk, aku mengucapkan selamat malam padanya dan dia mengecup keningku.
Setelah itu, kami mulai berpacaran. Lagu yang dia nyanyikan ternyata benar-benar menjadi hits dengan penjualan tertinggi hanya dalam waktu 1 minggu. Hubungan kami berjalan dengan baik. Walaupun kami jadi jarang bertemu karena dia semakin sibuk dengan jadwal-jadwal manggungnya, tapi dia tetap menghubungiku.
Sudah 3 bulan kami berpacaran tanpa ada seorangpun selain keluargaku yang tahu. Pada bulan ke 4 kami berpacaran, dia sedang berada di luar negeri untuk mengisi beberapa event-event besar. Dan ketika akan pulang kembali, dia menghubungiku dan berkata akan mengajakku kencan jika dia sudah tiba disana.
Aku sudah tak sabar menunggu kepulangannya. Sampai pada saat aku akan pergi ke sekolah, aku mendengar berita bahwa pesawat yang ditumpangi oleh Sou mengalami kecelakaan. Dan diduga tidak ada seorangpun yang selamat dari kecelakaan itu. Saat mendengarnya aku tidak bisa berpikir dengan jernih lagi. Aku shock dan menangis. Seminggu lamanya aku menangis. Ibuku sampai kerepotan menghiburku.
Sejak itu, sudah 6 bulan berlalu. Aku masih belum bisa melupakannya. Aku tak bisa melupakan kehangatan dan kebahagiaan yang dia berikan untukku selama ini. Namanya mulai hilang dari media karena kemunculan idola-idola baru. Aku berpikir, mengapa mereka semudah itu melupakan dirinya? Padahal, sebelumnya mereka sangat memuja-muja dia.
Kemudian pada suatu pagi, aku menerima surat tanpa pengirim. Penasaran dengan isinya, aku membuka surat itu dan membacanya. Betapa terkejutnya diriku saat kulihat lirik lagu yang dia nyanyikan untukku yang tertulis di dalam surat itu dengan tulisan tangannya beserta kalimat ‘I will always love You’. Kemudian aku pergi menuju kantor pos dan bertanya tempat asal perangko yang ada di amplopnya berada. Setelah diberitahu, aku segera pergi ke tempat yang disebutkan.
Disana aku berjalan dan bertanya kepada orang-orang di sekitar, namun tak ada seorangpun yang mengenal Sou. Aku tidak putus asa, aku terus mencarinya. Dan ketika aku bertanya kepada seorang ibu yang terlihat ramah, dia berkata bahwa dia mengenali ciri-ciri orang yang kusebutkan. Kemudian dia mengajakku ke rumahnya. Nama ibu itu adalah Kyoko.
Setelah tiba di rumahnya, dia mengajakku pergi ke kebun yang ada di belakang rumahnya. Disana, aku melihat seorang bapak dan seorang lelaki sedang memetik buah. Hatiku berdebar-debar melihat lelaki itu. Ketika lelaki itu berpaling, wajahnya sangat terkejut melihatku. Dialah Sou! Aku segera berlari dan memeluknya. Aku bertanya, mengapa selama ini dia tidak pernah menghubungiku. Namun, dia hanya diam menatapku dan tidak menjawab pertanyaanku.
Aku diajak makan malam bersama dengan keluarga itu. Kemudian, ibu Kyoko menceritakan bagaimana sampai Sou ada di rumah ini. Dia berkata 6 bulan yang lalu, saat kecelakaan itu terjadi dia sedang berjalan di dekat pematang sawah. Dia melihat ada sebuah pesawat yang meledak tak jauh dari tempat itu. Dia segera memanggil suaminya pergi ke lokasi pesawat itu berada. Ketika dia tiba disana, dia melihat seorang lelaki yang masih hidup yang sedang berusaha menyelamatkan diri. Dia adalah Sou.
Setelah itu, mereka membawa Sou ke klinik terdekat. Dokter berkata kondisinya baik-baik saja. Luka yang dideritanya tidak cukup parah. Namun, dokter khawatir dengan luka yang ada di kepalanya. Mungkin benturan yang dialaminya cukup keras sehingga dia tak sadarkan diri selama beberapa hari. Dokter juga berkata, karena kecelakaan ini mungkin saja dia akan mengalami shock. Dan dampak terburuknya, dia tidak akan bisa berbicara lagi. Selain karena shock yang dialaminya juga karena benturan di kepalanya mengenai syaraf-syaraf di dalam otaknya.
Karena itu, Sou tidak ingin kembali dan bertemu denganku dengan keadaannya yang seperti ini. Dia sudah tak bisa berbicara lagi. Aku menangis ketika mengetahui hal itu. Namun, aku berkata padanya, bahwa aku menyukai dirinya apa adanya. Bukan karena dia adalah seorang idola, bukan karena dia adalah seorang penyanyi yang kaya raya. Tapi karena dia adalah Sou.
Dia memutuskan untuk tetap tinggal di kota tempat ibu Kyoko berada. Orang yang sudah ia anggap sebagai pengganti ibunya yang sudah meninggal. Aku pun memutuskan untuk melanjutkan kuliah disana saat aku selesai SMA. Aku tidak ingin berpisah dengannya lagi.
Dan kini, 10 tahun telah berlalu. Aku telah menikah dengan Sou dan memiliki 2 orang anak. Hidup kami sangatlah bahagia. Aku bersyukur berjumpa dengan Sou. Dan aku berharap kebahagiaan ini akan terus ada sampai akhir hidupku. Pada suatu petang, kami berjalan di taman. Anak-anak kami, kami biarkan bermain. Dan aku memeluk Sou dan berkata, ‘Don’t leave me alone again….’

END

9 comments:

  1. Ceritanya bagus, di buat film aja
    hhe...
    D. J

    ReplyDelete
  2. @D. J : mau dibuat film tp ngga ada yg mau biayain. hehehehehe :P

    ReplyDelete
  3. Untung kisahnya berakhir happy ending. hehe.

    ReplyDelete
  4. Klo semua cerita sad ending, bisa diprotes pembaca saya. Hehehe

    ReplyDelete
  5. wuaaaaaaaaaaaaaahhhhh~~

    ini cerita yg paling saya suka!! TT~TT

    ReplyDelete
  6. kalimat2 awalnya lebih enak di baca, dah lama pgn mampir di blognya lica eh kesampean juga...nice story...

    ReplyDelete
  7. @my city_van : makasih yah udh visit... saya jg udh mo update cerita baru ahh... hehehe -n,n-v

    ReplyDelete