PERHATIAN !!!

Cerita-cerita yang ada di dalam blog ini adalah hasil karya yang perlu dihargai.. Karena itu jika anda ingin meng-copypaste cerita-cerita ini, harap menyertakan linkback ke blog ini. Terima kasih.

Wednesday, March 24, 2010

Story by Reader : "I Love You~"


Aku memiliki kekasih yang tumbuh bersamaku. Dia adalah teman sejak kecilku. Namanya Hiro. Aku selalu menganggapnya teman sampai tahun lalu, ketika kami sedang mengikuti wisata yang diadakan oleh sekolah. Aku sadar kalau aku telah jatuh cinta padanya. Sebelum wisata sekolah selesai, aku menyatakan cinta padanya. Dan akhirnya, kami menjadi sepasang kekasih, tapi kami memiliki cara yang berbeda dalam menunjukkan rasa cinta kami.
Aku yang selalu memberikan perhatian penuh padanya, tapi disekitarnya selalu dikelilingi oleh gadis-gadis lain. Bagiku, dialah satu-satunya. Tapi bagi dia, mungkin aku sama seperti gadis-gadis lainnya.
“Hiro, apa kau mau nonton bersama minggu ini?” Aku bertanya.
“Aku tak bisa.”
“Kenapa? Apa kau mau belajar di rumah?” Rasa sedih mulai menjalari hatiku.
“Tidak…. Aku mau bertemu dengan temanku.”
Dia selalu seperti itu. Dia bertemu gadis-gadis didepanku, tanpa rasa bersalah sekalipun. Baginya, aku hanyalah seorang ‘kekasih’. Kata ‘cinta’ hanya datang dari mulutku. Sejak aku mengenalnya, aku tak pernah mendengar dia berkata ‘Aku suka kamu’ sama sekali.
Bagi kami, tak ada hari peringatan untuk hubungan kami. Dia tak pernah mengatakan apapun sejak hari pertama kita jadian. Dan itu berlangsung terus hingga 100 hari, 200 hari….
Setiap hari, sebelum kami mengucapkan salam berpisah, dia selalu memberikanku sebuah boneka, setiap hari, tak pernah seharipun dia tak memberikannya padaku. Aku tak tahu apa alasannya berbuat seperti itu.
Lalu suatu hari….

Aku     : “Uhm…. Hiro…. Aku….”
Hiro     : “Apa? Tak usah seperti itu. Katakan saja.”
Aku     : “Aku suka kamu.”
Hiro     : “Kau…. Uhmm…. Ambil boneka ini dan pulanglah.”

Itulah caranya untuk mengabaikan ‘tiga kata’ dariku dan memberikan sebuah boneka lagi. Kemudian dia menghilang sambil berlari. Boneka yang setiap hari diberikannya untukku, memenuhi kamarku, satu demi satu. Jumlahnya sangat banyak….
Dan pada hari ulang tahunku yang ke 15, pada saat aku bangun pagi, aku membayangkan pesta ulang tahun bersama dengannya. Karena itu, aku menanti di kamarku, menunggu telepon darinya. Tapi…. Siang telah berlalu, kemudian malam…. Dan langit terlihat semakin gelap…. Dia tetap belum meneleponku.
Aku mulai merasa lelah menanti telepon yang tak kunjung berdering. Kemudian, sekitar jam 2 subuh, tiba-tiba dia meneleponku dan membuatku terbangun dari tidurnya. Dia menyuruhku keluar rumah. Dan aku merasa sangat bahagia.

Aku     : “Hiro….”
Hiro     : “Ini, ambilah….”

Lagi, dia memberikanku sebuah boneka.

Aku     : “Apa ini?”
Hiro     : “Aku tak memberikannya padamu kemarin. Jadi aku memberikannya sekarang. Baiklah, sekarang aku akan pulang, bye.”
Aku     : “Tunggu, tunggu! Kau tahu hari apakah ini?”
Hiro     : “Hari ini? Huh?”

Aku merasa sangat sedih, aku berpikir dia mengingat hari ulang tahunku. Dia berbalik dan berjalan seperti tidak terjadi apapun. Kemudian aku memanggilnya….

Aku     : “Tunggu….”
Hiro     : “Apa ada yang ingin kau katakan?”
Aku     : “Katakan…. Katakan kalau kau suka padaku….”
Hiro     : “Apa?!”
Aku     : “Katakan padaku….”

Aku memeluknya dan menangis. Tapi, dia hanya mengatakan kata-kata yang dingin dan pergi.

Hiro     : “Aku tak ingin mengatakan…. Kalau aku menyukai seseorang dengan semudah itu. Kalau kau sangat ingin mendengarnya, carilah lelaki lain yang bisa mengucapkannya kepadamu.”

Setelah berkata seperti itu, dia berlari pergi. Kakiku terasa sangat lemah…. Dan aku terjatuh diatas tanah. Dia tak ingin mengucapkannya semudah itu…. Bagaimana bisa dia…. Aku merasa…. Mungkin dia bukanlah pria yang tepat untukku….
Setelah hari itu, aku mengurung diri di rumah dan menangis, terus menangis…. Dia tak meneleponku, walaupun aku menunggunya. Dia hanya terus memberikan boneka setiap pagi diluar rumahku. Begitulah boneka itu memenuhi kamarku…. Setiap hari….
Setelah sebulan, aku mulai pergi ke sekolah kembali. Tapi luka di hatiku terbuka kembali…. Aku melihat dia di jalan…. Dengan gadis lain…. Dan dia tersenyum, senyum yang tak pernah diperlihatkannya padaku…. Sambil memegang sebuah boneka…. Aku segera berlari kembali ke rumah dan melihat semua boneka yang ada di kamarku, airmatakupun mengalir…. Mengapa dia memberikan ini untukku…. Boneka-boneka ini semua dia dapat dari gadis-gadis lain….
Karena sudah dipenuhi oleh amarah, aku melempar boneka-boneka itu. Tiba-tiba, telepon berdering. Dia meneleponku. Dia menyuruhku keluar ke tempat perhentian bus di depan rumahku. Aku mencoba untuk menenangkan diriku dan berjalan menuju tempat perhentian bus. Aku terus mengingatkan pada diriku bahwa aku harus melupakannya, dan…. Hubungan ini akan segera berakhir. Dan dia datang ke hadapanku, memegang boneka yang besar.

Hiro     : “Aku pikir kau marah padaku. Tapi kau tetap datang….”

Aku tak bisa membencinya, dia bersikap seperti tidak ada yang terjadi dan bercanda padaku. Dan dia memberikan boneka itu padaku seperti biasanya….

Aku     : “Aku tak butuh ini.”
Hiro     : “Apa? Kenapa?”

Aku mengambil boneka itu dari tangannya dan melemparkannya di jalan.

Aku     : “Aku tak butuh boneka ini! Aku sudah tak membutuhkannya! Aku tak ingin melihat kau lagi!”

Kemarahanku tak tertahankan, dan akhirnya aku mengeluarkan apa yang telah kusimpan di hatiku sejak lama. Tapi, tidak seperti hari-hari lainnya, wajahnya kali ini terlihat sangat terkejut.
“Maafkan aku.” Dia berkata dengan suara kecil. Kemudian dia berjalan di tengah jalan untuk mengambil boneka itu.

Aku     : “Dasar bodoh! Mengapa kau mengambil boneka itu lagi?! Biarkan saja!”

Tapi dia mengabaikan aku dan terus berjalan untuk mengambil boneka itu. Tiba-tiba….
*Honk~ Honk~*
Dengan suara yang klakson yang besar, sebuah truk yang besar berjalan menuju ke arahnya.
“Hiro! Awas! Pergi dari sana!” Aku berteriak…. Tapi dia tidak mendengarku. Dia membungkuk dan mengambil boneka itu.
“Hiro! Awas!” *HONK~!!* “Boom~~” Suara itu sungguh sangat menyakitkan.
Itulah caranya untuk pergi dariku. Caranya untuk pergi, tanpa membuka matanya dan mengucapkan sepatah katapun padaku.
Setelah hari itu, aku melewati hari-hariku dengan kesedihan dan penyesalan kehilangan dirinya…. Dan setelah melewati 2 bulan seperti orang gila…. Aku mengeluarkan boneka-boneka itu.
Itu adalah satu-satunya pemberian yang dia berikan padaku sejak kami berpacaran. Aku mengingat kembali hari-hari saat aku menghabiskan waktu bersama dengannya dan mulai menghitung waktu…. Saat kita masih bersama….
“Satu…. Dua…. Tiga….” Begitulah…. Aku mulai menghitung boneka-boneka itu….
“Empat ratus delapan puluh empat…. Empat ratus delapan puluh lima….” Aku selesai menghitung 485 boneka itu.
Aku mulai menangis kembali dengan boneka di tanganku. Aku memeluknya erat-erat, dan tiba-tiba….
“Aku suka kamu~, Aku suka kamu~” Aku terkejut dan melempar boneka itu.
“Aku…. Suka kamu….??” Aku mengambil boneka itu dan menekan perutnya.
“Aku suka kamu~, Aku suka kamu~” Ini tidak mungkin!  Aku menekan semua perut boneka-boneka itu satu persatu.
“Aku suka kamu~”
“Aku suka kamu~”
“Aku suka kamu~”
Kata-kata itu keluar dan tak berhenti. Aku.... Suka kamu…. Mengapa aku tidak menyadarinya…. Bahwa hatinya selalu ada bersamaku, menjagaku. Mengapa aku tak menyadarinya kalau dia begitu menyayangiku…. Aku mengambil boneka dibawah tempat tidurku dan menekan perutnya, itu adalah boneka terakhir, boneka yang jatuh di jalan. Ada bercak darah di boneka itu. Keluarlah sebuah suara, suara yang sangat kurindukan….
“Jo…. Apa kau tau hari apa ini? Kita sudah saling menyayangi selama 486 hari. Apa kau tau apa arti 486 hari ini? Aku tak bisa mengatakan aku menyukaimu…. Um…. Karena aku terlalu pemalu…. Kalau kau memaafkanku dan mengambil boneka ini, aku akan mengatakan kalau aku menyukaimu…. Setiap hari…. Sampai aku mati…. Jo…. Aku suka kamu….”
Airmata mengalir di wajahku. Mengapa? Mengapa? Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku mengetahui hal ini sekarang? Dia tak bisa berada disisiku, tapi dia mencintaiku hingga saat-saat terakhirnya….
Untuk itu…. Dan untuk alasan itu…. Bagiku…. Ini menjadi pelajaran…. Untuk menjalani hidup dengan indah…. 
END 
Story by : Anonymous

20 comments:

  1. aduh.. blognya imut!! :D
    anyway ini keehl yg liat2 di blogspot.. udah lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget aku gak buka blogku!!
    baru nemu komen2mu kemaren.. met kenal ya.. <3
    *sebagai sesama pecinta DN lol*
    GO L!!

    ReplyDelete
  2. Yay! makasih mello~~ (boleh manggil gitu?) ;)
    makasih2.... hehehehe
    iya, met kenal yah mello.
    *kamu suka M, aku suka L* >.<

    GO M!! ;)

    ReplyDelete
  3. If I meet you earlier, I will not let you unless you ask the release. If I had the chance, I will do everything for your happiness. If you asked me to go, I'll do it now. However, if you ask me to forget you, I can not do it. I am willing to do anything for you. But one thing I can not do. I can not stop from loving you.

    ReplyDelete
  4. @anonymous : cool! i really like your comment! beautiful words.... :)

    ReplyDelete
  5. hwaaa...
    sedih bangeeet..
    ampe nangis bacanya..
    (=T3T=)
    knapa kmu pergi begitu cepat hiro...why???

    ReplyDelete
  6. @harits : hehe. Makasih :)
    Iya nih, padahal Hironya bae banget! >.<

    ReplyDelete
  7. Sedihnya, romantis tapi sedih
    harusnya cerita kaya gini happy ending
    Bagus bagus

    ReplyDelete
  8. Setuju.
    Bikin sakit hati.
    Harus nya Hiro koma aja dan dibawa berobat ke jauh ke negeri lain entah di mana.

    Lalu 10 tahun kemudian dia balik nemuin si cewe dan bla... bla... bla... xxD

    GO! Make more story !
    I'll wait yoo ~

    Cj7

    ReplyDelete
  9. @dragon : boleh koq. kasih aja link yg mau kamu kasih ke saya. :)

    ReplyDelete
  10. klo blh ralat, nama blog nya bukan Dragon Blog, tapi Dash of the Paradise. :)
    thx y.

    ReplyDelete
  11. iya, sudah saya ganti namanya. hehe
    makasih ya :)

    ReplyDelete
  12. Hiro pada dasarnya adl seorang yang pemalu. Tapi, utk org yang disayanginya, seorang pemalu harus berubah menjadi pemberani. Kalau tidak, nanti jadi sad ending seperti tulisan diatas. : )

    ReplyDelete
  13. Yup. Benar sekali mr.enigma! Harus berani nanggung resiko. Kalau tidak, bakal nyesel deh. Hehehe :)

    ReplyDelete
  14. hikss
    sedih bgt ceritanya..
    Tp bner tuh,yg ngomen di atas..knp Hiro ga koma aja..
    Tp gpp laa..itu haknya author,mo dijadiin gimana jlan ceritanya :)

    -dvnawa-

    ReplyDelete
  15. T.T gk bsa dibygkan klo tu terjadi pada diriku..


    22-5-09

    ReplyDelete
  16. ceritanya memang harus berakhir dengan sad ending, supaya bisa dapat "emosi" saat jo mengetahui rahasia boneka-boneka itu.
    i like this story (eropa banget) ga kaya america yg hampir pasti happy ending

    ReplyDelete
  17. wah.. andai saja jo memberikan perhatian lebih terhadap boneka-boneka itu... pasti nggak akan begini jadinya... karena jo pasti akan mengerti betapa hiro mencintainya.... hiks... kira-kira, apa ya yang coba hiro katakan dengan bonekanya di saat hari ulangtahun jo yang ke-15 itu?

    --si pengagum

    ReplyDelete